Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Saturday, December 29, 2012

VIRUS

Struktur, Bentuk & Macam-macam Virus

Virus-Dalam Ilmu Biologi pada artikel sebelumnya telah kita bahas Pengklasifikasian Makhluk Hidup. di Materi ini akan kita bahas tentang apa itu Virus? Bagaimana struktur,Bentuk dan Ukuran Virus? dan kita akan membahas klasifikasi,perkembangbiakan dan peranan Virus. ayo kita mulai,,,,

A. Virus Organisme Aseluler
Virus tidak dapat diklasifikasikan sebagai sel karena virus tidak memiliki nukleus dan sitoplasma. Virus dapat berada di luar sel atau di dalam sel. Di luar sel virus merupakan partikel submikroskopis yang mengandung asam nukleat yang dibungkus oleh protein dan kadangmengandung makromolekul lain. Di dalam sel, khususnya sel hidup, virus dapat memperbanyak diri. Virus dapat sebagai agen penyakit (agents of disease) dan agen hereditas (agents of heredity). Sebagai agen penyakit, virus dapat menginfeksi sel dan akan menyebabkan perubahan dalam sel, menyebabkan gangguan fungsi sel, atau menyebabkan kematian. Sebagai
agen hereditas, virus dapat menyebabkan perubahan genetik dalam sel dan biasanya tidak membahayakan bahkan bermanfaat.

B. Struktur, Bentuk, dan Ukuran Virus

1. Ciri-ciri Virus
Virus memiliki ciri-ciri, antara lain:
a. Tidak berbentuk sel, karena tidak mempunyai protoplasma, dinding sel, sitoplasma, dan nukleus.
b. Dapat digolongkan sebagai benda mati, karena dapat dikristalkan dan tidak mempunyai protoplasma.
c. Dapat digolongkan benda hidup, karena memiliki kemampuan metabolisme, reproduksi, dan memiliki asam nukleat.
d. Hanya dapat berkembang biak di dalam sel atau jaringan yang hidup.
e. Organisme subrenik hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
f. Virus berasal dari bahasa latin venom yang berarti cairan yang beracun.
g. Bersifat parasit.

C. Klasifikasi Virus
Virus diklasifikasikan berdasarkan:

1. Berdasarkan Tempat Hidupnya
a. Virus bakteri (bakteriofage)
Bakteriofage adalah virus yang menggandakan dirinya sendiri dengan menyerbu bakteri. Dibandingkan dengan kebanyakan virus, ia sangat kompleks dan mempunyai beberapa bagian berbeda yang diatur secara cermat. Semua virus memiliki asam nukleat, pembawa gen yang diperlukan untuk menghimpun salinan-salinan virus di dalam sel hidup.Pada virus T4 asam nukleatnya adalah DNA, tetapi pada banyak virus lain, termasuk virus penyebab AIDS, polio, dan flu, asam nukleatnya adalah RNA. Pada virus RNA, RNA "baru" dibuat dengan cara menggandakan langsung RNA "lama" atau dengan lebih dulu membentuk potongan DNA pelengkap. Virus bakteriofage mula-mula ditemukan oleh ilmuwan Prancis, D'Herelle. Bentuk luar terdiri atas kepala yang berbentuk heksagonal, leher, dan ekor. Bagian dalam kepala mengandung dua pilinan DNA. Bagian leher berfungsi menghubungkan bagian kepala dan ekor. Bagian ekor berfungsi untuk memasukkan DNA virus ke dalam sel inangnya.

b. Virus tumbuhan
Virus yang parasit pada sel tumbuhan. Contoh virus yang parasit pada tumbuhan: Tobacco Mozaic Virus (TMV) dan Beet Yellow Virus (BYV).

c. Virus hewan
Virus yang parasit pada sel hewan. Contoh virus hewan: virus Poliomylitis, virus Vaccina, dan virus Influenza.

2. Berdasarkan Molekul yang Menyusun Asam Nukleat

Dibedakan menjadi: DNA pita tunggal (DNA ss), DNA pita ganda (DNA ds), RNA pita tunggal (RNA ss), dan RNA pita ganda (RNA ds).

3. Berdasarkan Punya Tidaknya Selubung Virus Dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu:
a. Virus yang memiliki selubung atau sampul (enveloped virus)
Virus ini memiliki nukleokapsid yang dibungkus oleh membran. Membran terdiri dari dua lipid dan protein, (biasanya glikoprotein). Membran ini berfungsi sebagai struktur yang pertama-tama berinteraksi. Contoh: Herpesvirus, Corronavirus, dan Orthomuxovirus.
b. Virus yang tidak memiliki selubung
Hanya memiliki capsid (protein) dan asam nukleat (naked virus). Contoh: Reovirus, Papovirus, dan Adenovirus.

D. Perkembangbiakan Virus
Untuk berkembang biak, virus harus menginfeksi sel inang. Inang virus berupa makhluk hidup lain, yaitu bakteri, sel tumbuhan, sel hewan. Cara reproduksi virus dikenal dengan proliferasi.

1. Tahap-tahap Perkembangbiakan Virus
Daur virus dapat dibedakan menjadi daur litik dan daur lisogenik.

a. Daur litik
1) Absorbsi (fase penempelan).
2) Infeksi (fase memasukkan asam nukleat).
3) Sintesis (fase pembentukan).
4) Perakitan.
5) Lisis (fase pemecahan sel inang).

b. Daur lisogenik
Kadang-kadang virus ini melakukan daur lisogenik dengan tahaptahapnya:
1) Fase absorbsi.
2) Fase injeksi.
3) Fase penggabungan.
4) Fase pembelahan.
5) Fase sintesis.
6) Fase perakitan.
7) Fase litik

2. Pembajakan Lima Langkah
Virus menggandakan dirinya sendiri dengan membajak materi genetik dari suatu sel hidup. Urutan lima langkah ini memperlihatkan bagaimana bakteriofage T4 melaksanakan proses ini.
a. Siklus dimulai dengan merekatkan diri ke dinding sel bakteri.
b. Selama tahap penetrasi, DNA virus masuk ke sel.
c. Ia kemudian mengendalikan sel. Proses normal sel terhenti, dan sebagai gantinya ia membuat salinan bagian komponen virus.
d. Dalam tahap penyusunan, bagian-bagian yang berbeda-beda disatukan untuk menghasilkan virus baru.
e. Akhirnya, salinan atau virus "replika" ke luar dari sel.


E. Peranan Virus bagi Kehidupan

1. Virus yang Menguntungkan:
a. Untuk membuat antitoksin.
b. Untuk melemahkan bakteri.
c. Untuk reproduksi vaksin.

2. Virus yang Merugikan:

a. Menyebabkan penyakit pada manusia
1) Orthomyxovirus, yang menyebabkan influenza.
2) Paramyxovirus, menyebabkan penyakit campak.
3) Herpesvirus varicella, menyebabkan cacar air.
4) Corona, menyebabkan SARS (Severe Accute Respiratory Syndroms), merupakan penyakit yang menyerang sistem pernapasan.
5) Virus Cikungunya, menyebabkan penyakit cikungunya.
6) Virus hepatitis A dan hepatitis B, menyebabkan penyakit hepatitis.
7) Virus Onkogen, menyebabkan kanker.
8) Tagovirus (flavovirus), menyebabkan demam berdarah.
9) HIV (Human Imunodeficiency Virus), menyebabkan AIDS (Acquired Imunodeficiency Syndrome).

b. Menyebabkan penyakit pada hewan
1) Polyma, penyebab tumor pada hewan.
2) Rous Sarcoma Virus (RSV), penyebab kanker pada ayam.
3) Rhabdovirus, penyebab rabies pada vertebrata (anjing, kera, dan lainlain). Vaksin rabies ditemukan oleh Louis Pasteur.
4) Tetelo pada ayam atau NCD (New Castle Disease).
5) Penyakit kuku dan mulut pada ternak, seperti sapi dan kambing.

c. Menyebabkan penyakit pada tumbuhan
1) Virus mozaik penyebab mozaik (bercak kuning) pada tembakau.
2) CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) penyebab penyakit pada jeruk.
3) Virus tungro, penyebab penyakit pada tanaman padi. Vektornya adalah wereng hijau dan wereng cokelat.


CILIATA


1. KLAS CILIATA
Sebagian besar Ciliata berukuran mikroskopis, tetapi sepesies yang terbesar berukuran 3 mm sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang. Anggota Ciliata ditandai dengan adanya organ silia (bulu getar) pada suatu tahap dalam hidupnya. Silia digunakan untuk bergerak dan mencari makan.
Struktur Tubuh Ciliata
  1. Kebanyakan ciliata berbentuk asimetris kecuali ciliata primitif, simetrinya radial.
  2. Tubuhnya diperkuat oleh pelikel, yaitu lapisan luar yang tersusun dari sitoplasma padat.
  3. Tubuhnya diselimuti oleh silia. Silia yang menyelubungi seluruh permukaan tubuh utama disebut silia somatic.
  4. Ciliata mempunyai dua tipe inti (Nukleus), yaitu makronukleus (inti besar) diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan, dan mikronukleus (inti kecil) merupakana bahan inti yang dipertukarkan selam konjungsi.
  5. Ciliata mempunyai organel yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuhnya, yaitu vakuola kontraktil.
Klas Ciliata dibagi menjadi 4 Ordo yaitu :
  1. Ordo Holotrichida, Contoh : Paramecium caudatum, Coleps hirtus, Lacrymaria olor, Dileptus anser, Opalina.
  2. Ordo Heterotrichida, Contoh : Balantidium coli, Nyctotherus
  3. Ordo Hypotrichida, Contoh : Stylonychia mytilus, Aspidisco costata
  4. Ordo Peritrichida, Contoh : Vorticella Campanula

2. KLAS SUCTORIA (ACINETARIA)
Ciri – ciri klas suctoria adalah sebagai berikut :
  1. Suctoria yang masih muda dalam kehidupannya mempunyai persamaan dengan Ciliata, dan juga mempunyai silia, hidup bebas berenang.
  2. Suctoria muda ini berenang-renang beberapa waktu untuk kemudian melepaskan silia-silianya dan selanjutnya berubah ke tingkat dewasa.
  3. Hampir semua jenis suctoria ini tertambat pada suatu tempat
  4. Bentuk tubuhnya berbentuk bola panjang, bercabang-cabang dan diantaranya mempunyai tangkai atau kaki untuk melekat pada suatu obyek dan ditutup oleh pelick (pada species yang berbeda).
  5. Tidak mempunyai cytosome, dan mangsa ditangkap dengan tentakel.
  6. Bentuk tentakel seperti mantel yang berbulu dan dikelilingi oleh sinyal yang dapat bergerak. Fungsinya untuk menangkap dan membawa makanan yang berupa ciliata-ciliata kecil.
  7. Tentakel Runcing fungsinya untuk menusuk mangsanya dan membawanya ketempat yang baik. Dengan bantuan orus dan melalui tentakel ini maka mangsa tersebut sampai ke dalam sel-sel tubuh.
  8. Larva mempunyai silia.
  9. Hidupnya bebas yaitu pada tempat yang sejuk misal Podophyra, pada tempat payau (pertemuan antara sungai dan laut), pada air asin, pada tumbuhan. Hidupnya parasit pada binatang air yang kecil.
  10. Perkembang biakan dengan pembelahan (fission) atau pembiakan (budding).
Contoh hewan Klas Suctoria :
  1. Podophyra colzoni hidup bebas dalam air yang sejuk.
  2. Dendrosoma  bercabang-cabang sampai 2,5 mm panjangnya.
  3. Sphaerophrya  berbentuk bola, parasit pada Paramaeuom dan Stentor.
  4. Trichophrya micropteri  hidup pada insang ikan laut.
  5. Allantosoma  hidup pada usus besar kuda.
Dari beberapa anggota Cilliata, anggota Ciliata yang terkenal adalah  Paramaecium. Disini kelompok 3 akan menjelaskan tentang struktur morfologi dan fisiologi dari Paramecium caudatum. Adapun klasifikasi dari Paramecium caudatum adalah :
Klasifikasi
- Kingdom : Animalia
- Filum       : Protozoa
- Class        : Infosoria   
- Ordo        : Holotrichida
- Family      : Holotrichidae
- Genus       : Paramecium  
- Spesies     : Paramecium caudatum


MORFOLOGI Paramecium caudatum
Paramecium ini berukuran sekitar 50-350É°m. yang telah memiliki selubung inti (Eukariot). Protista ini memiliki dua inti dalam satu sel, yaitu inti kecil (Mikronukleus) yang berfungsi untuk mengendalikan kegiatan reproduksi, dan inti besar (Makronukleus) yang berfungsi untuk mengawasi kegiatan metabolisme, pertumbuhan, dan regenerasi. Sistem reproduksi pada protista yaitu secara aseksual (membelah diri dengan cara transversal), dan seksual (dengan konjugasi). Paramecium bergerak dengan menggetarkan silianya, yang bergerak melayang-layang di dalam air. Cara menangkap makanannya adalah dengan cara menggetarkan rambut (silianya), maka terjadi aliran air keluar dan masuk mulut sel. Saat itulah bersamaan dengan air masuk bakteri bahan organik atau hewan uniseluler lainnya. memiliki vakuola makanan yang berfungsi untuk mencerna dan mengedarkan makanan, serta vakuola berdenyut yang berguna untuk mengeluarkan sisa makanan.
Bagian tubuh yang terlebar adalah bagian tengah dengan suatu lekukan mulut. Bagian anterior tumpul, sedangkan bagian posterior runcing. Kulitnya tipis dan elastis. Adapun yang menutupi kulit adalah rambut-rambut kecil yang jumlahnya banyak, yang disebut silia. Lubang bagian belakang disebut pori anal. Pada bagian luar paramecium ditemukan vakuola kontraktil dan kanal. Dan bagian dalam paramecium terdapat sitoplasma, trichocysts, kerongkongan, vakuola makanan, macronucleus dan mikronukleus itu sendiri. Paramecium sering disebut sepatu animalcules karena bentuknya seperti sepatu atau sandal.
Paramecium bergerak maju sambil mengadakan gerak rotasi yang arah perputarannya bila dilihat dari belakang berlawanan dengan arah jarum jam. Pergerakanya tersebut terjadi karena perpaduan antara gerak silia tubuh seperti sistem dayung dan gerak silia pada oral groove yang sangat kuat.
Paramecium memakan mikroorganisme seperti bakteri, alga, dan ragi. paramecium menggunakan silia untuk menyapu makanan bersama dengan air ke dalam mulut sel setelah jatuh ke dalam alur lisan. Makanan berjalan melalui mulut ke dalam tenggorokan dalam sel. Jika ada cukup makanan di dalamnya sehingga telah mencapai ukuran tertentu, melepaskan diri dan membentuk vakuola makanan.  Vakuola makanan berjalan menuju sel. Lalu bergerak sepanjang enzim dari sitoplasma masuk vakuola dan mencernanya. Makanan dicerna kemudian masuk ke dalam sitoplasma dan vakuola semakin kecil dan lebih kecil. Ketika vakuola mencapai pori anal limbah sisa belum dicernakan akan dihapus. Paramecium dapat mengeluarkan trichocyts ketika mereka mendeteksi makanan, dalam rangka untuk lebih menangkap mangsanya. Trichocyts ini diisi dengan protiens. Trichocysts juga dapat digunakan sebagai metode pertahanan diri. Paramecium adalah heterotrophs. bentuk umum mereka dari mangsanya adalah bakteri. Hewan ini banyak hidup di air tawar, mudah ditemukan pada sisa tumbuhan yang membusuk
Selain itu Paramecium juga memiliki beberapa sel dari Paramecium caudatum yang memiliki fungsi masing – masing disini akan disebutkan fungsi tersebut :
  1. Pelikel/Pelliculus – meliputi membran yang melindungi paramecium seperti kulit.
  2. Cilia – pelengkap seperti rambut yang membantu bergerak dan makanan paramecium.
  3. Rongga Mulut – mengumpulkan dan mengarahkan makanan ke dalam mulut sel.
  4. Mulut sel/Cytosome – untuk makanan.
  5. Cytopharynix – tekak sel.
  6. Pori Anal – untuk mengeluarkan limbah
  7. Vakuola Kontraktil (Vakuola berdenyut) – untuk mengeluarkan sisa makanan cair dengan berkontraksi/berdenyut.
  8. Vakuola Makanan – untuk mencerna makanan sambil mengedarkan ke seluruh sel.
  9. Sitoplasma – cairan antar sel yang dibutuhkan untuk komponen sel penting
  10. Trichocyst – digunakan untuk pertahanan
  11. Tenggorokan – jalan makanan menuju vakuola makanan
  12. Macronucleus – yang berfungsi untuk mengawasi kegiatan metabolisme, pertumbuhan, dan regenerasi.
  13. Mikronukleus – yang berfungsi untuk mengendalikan kegiatan reproduksi, dan inti besar.

FISIOLOGI Paramecium caudatum
1.      Sistem Reproduksi
Paramecium caudataum  memperbanyak diri atau bereproduksi dengan cara aseksual dan seksual. Secara aseksual dengan pembelahan biner yaitu membelah menjadi dua secara mitosis, kemudian dilanjutkan oleh makronukleis secara amitosis. Tampak satu sel membelah menjadi 2, kemudian menjadi 4, 8, dan seterusnya. Pembelahan ini diawali dengan mikronukleus yang membelah dan diikuti oleh pembelahan makronukleus. Kemudian akan terbentuk 2 sel anak setelah terjadi penggentingan membran plasma. Perlu Anda ketahui masing-masing sel anak tersebut identik dan alat sel lainnya mempunyai dua nukleus sitoplasma.
Selain itu dapat pula berkembang biak secara konjugasi (Jasin, 2007). Konjugasi pada Paramecium sebagai berikut:
  1. Paramaecium berdekatan dan saling menempelkan bagian mulutnya
  2. Mikronukleus membelah berturut-turut menjadi empat mikronukleus, makronukleusnya lenyap/menghilang
  3. Tiga mikronukleus lenyap, satu mikronukleus membelah lagi menjadi dua mikronukleus yang berbeda ukurannya (besar dan kecil), kemudian mikronukleus yang kecil dipertukarkan antar dua Paramaecium yang berlekatan tadi sehingga menghasilkan zigot nukleus. Setelah itu Paramaecium memisah.
  4. Selanjutnya zigot nukleus membelah tiga kali berturutturut menghasilkan delapan inti baru
  5. Kemudian tiga inti lenyap, empat inti bergabung menjadi makronukleus dan satu inti menjadi mikronukleus.
  6. Pada akhirnya Paramaecium akan membelah dua kali berturut-turut yang menghasilkan empat Paramaecium baru.
2.      Sistem Pernapasan
Melakukan pertukaran oksigen dengan jalan difusi (Jasin, 1992).
3.      Sistem Pencernaan
Untuk mengetahui bagaimana proses pencernaan makanan dalam paramecium, biasanya dilakukan suatu praktikum sederhana yang diawali dengan pembuatan sediaan makanan paramecium yang berupa ragi (yeast). Selanjutnya, pada sediaan makanan ditambahkan Congo Red. Congo Red merupakan indikator Ph yang dapat digunakan untuk mendeteksi perubahan Ph pada saat terjadi proses pencernaan makanan dalam vakuola makanan paramecium berdasarkan pada perubahan warna yang ditimbulkan. Congo red memiliki sifat asam dengan Ph antara 3 – 5,2. Pada Ph 5, Congo Red akan berwarna ungu dan akan berwarna biru pada Ph dibawah 3 (http://www.ruf.rice.edu).
Pada paramecium, pencernaan makanan terjadi dalam vakuola makanan. Vakuola makanan merupakan organel yang berfungsi untuk menerima makanan, mencerna makanan, dan mengedarannya ke seluruh bagian sel dengan cara mengelilingi sel. Awalnya makana masuk ke dalam sel melalui “rongga mulut” (oral groove), lalu masuk ke dalam sitostoma. Kemudian makanan akan didorong masuk ke dalam sitofaring dengan bantuan gerakan silia dan dorongan air yang masuk. Ketika makanan mencapai bagian dasar sitofaring, vakuola makanan akan dibentuk.
Pencernaan makanan di dalam vakuola makanan terjadi pada saat vakuola makanan bergerak di dalam sitoplasma, yang disebut dengan gerak siklosis. Enzim pencernaan yang terlibat adalah protease, karbohidrase, dan esterase yang disekresikan oleh lisosom ke dalam vakuola makanan. Vakuola makanan yang bergerak secara siklosis akan mengecil ukurannya secara bertahap karena proses digesti dan absorpsi.
Dalam praktikum dengan menggunakan Congo Red akan terjadi perubahan warna pada vakuola makanan Paramecium yang menandakan adanya proses pencernaan makanan. Adanya perubahan warna pada vakuola makanan paramecium menunjukkan terjadinya perubahan pH. Perubahan pH pada vakuola makanan paramecium selama proses pencernaan makanan disebabkan karena adanya enzim-enzim yang diekskresikan oleh lisosom. Untuk mencerna makanan, lisosom akan berfusi dengan vakuola makanan (Soewolo, 2000 : 158).
Enzim-enzim pada lisosom akan bekerja optimal pada pH sekitar 5 (Istanti, 1999). Jadi ketika sediaan makanan berupa ragi dan Congo Red masuk ke dalam vakuola makanan, keadaan vakuola makanan yang pada awalnya bersifat basa akan berubah menjadi bersifat asam untuk mengoptimalkan kerja enzim-enzim yang dihasilkan oleh lisosom. Setelah proses pencernaan makanan selesai, maka vakuola makanan dan lisosom yang awalnya berfusi akan berpisah kembali. Lisosom terpisah dari vakuola makanan dengan membawa enzim-enzim yang tadi dibawanya. Hal ini menyebabkan suasana pada vakuola makanan kembali menjadi basa.
 Setelah makanan dicerna, ada bagian dari substansi makanan yang diabsorpsi masuk kedalam darah untuk diangkut menuju ke sel jaringan, namun ada juga bagian dari substansi makanan yang tidak dapat dicerna (dalam bentuk zat buangan). Zat buangan ini disimpan untuk sementara utuk kemudian dibuang keluar melalui sitopage. Proses pembuangan ini disebut defekasi ( Wulangi, 1993 ; 97).


CONTOH DALAM TAKSONOMI


Urutan Takson:


1. Kingdom

Ada 5 Kingdom di dunia:


  1. Plantae

  2. Animalia

  3. Fungi

  4. Protista

  5. Animalia

2. Phylum/Divisi


Phylum (untuk hewan):

  1. Porifera: hewan berpori

  2. Coelenterata: hewan berongga

  3. Platyhelminthes: cacing pipih

  4. Nemathelminthes: cacing gilig

  5. Annelida: cacing gelang

  6. Molusca: hewan bertubuh lunak

  7. Arthropoda: hewan beruas

  8. Echinodermata: hewan berkulit duri

  9. Chordata: hewan yang mempunyai tali sumbu tubuh/chorda dorsalis

Phylum nomor 1-8 merupakan golongan Achordata, yaitu hewan yang tidak mempunyai tali sumbu tubuh/chorda dorsalis. Phylum nomor 3-5 merupakan golongan vermes (cacing).


Divisi (untuk tumbuhan)

  1. Bryophyta: Tumbuhan Lumut

  2. Pterydophyta: Tumbuhan Paku

  3. Spermatophyta: Tumbuhan Berbiji

3. Sub Phylum/Sub Divisi


Phylum Chordata mempunyai Sub Phylum:

  1. Cephalochordata: tali sumbu di kepala

  2. Hemichordata: tali sumbu di punggung

  3. Urochordata: tali sumbu di ekor

  4. Vertebrata: sudah mempunyai tulang tengkorak dan tulang belakang

Divisi Spermatophyta mempunyai Sub Divisi:

  1. Gymnospermae: tumbuhan berbiji terbuka (biji tidak tertutup oleh daging buah)

  2. Angiospermae: tumbuhan berbiji tertutup (biji tertutup oleh daging buah)

4. Kelas

Sub Phylum Vertebrata dibagi menjadi beberapa kelas:

  1. Agnatha

  2. Chondrichthyes

  3. Osteichthyes

  4. Amphibia

  5. Reptilia

  6. Aves

  7. Mamalia

Kelas nomor 1-3 termasuk golongan pisces (ikan).


Sub Divisi Gymnospermae dibagi menjadi beberapa kelas seperti:

        Kelas                  Ordo                   Familia               Genus                Species


1. Cycadinae   ---> Cycadales   ---> Cycadaceae   ---> Cycas   ---> Cycas rumpii (pakis haji)

2. Coniferinae  ---> Coniferales ---> Coniferceae    ---> Pinus     ---> Pinus merkurii (pinus sumatera)



                                                                               ---> Agathis  ---> Agathis alba (damar)

3. Gnetinae      ---> Gnetales      ---> Gnetaceae     ---> Gnetum ---> Gnetum gnemon (melinjo)

4. Ginkgoinae  ---> Ginkgoales   ---> Ginkgoaceae  ---> Ginkgo  ---> Ginkgo biloba (ginkgo)


Sub Divisi Angiospermae dibagi menjadi beberapa kelas:

1. Monokotil/Liliopsida (monokotil: biji berkeping satu)

2. Dikotil/Magnoliopsida (dikotil: biji berkeping dua)


        Kelas                      Ordo          Familia                                                               Contoh

1. Monocotyledonae ---> Poales ---> Poaceae (suku rumput-rumputan) ---> padi, jagung, tebu, rumput

                                ---> Arecales ---> Arecaceae (suku pinang-pinangan) ---> kelapa, pinang, lontar

                                ---> Musales ---> Musaceae (suku pisang-pisangan) ---> pisang, manila

                                ---> Orchidales ---> Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan) ---> anggrek, vanili


        Kelas                      Ordo          Familia                                                               Contoh

2. Dicotyledonae      ---> Rutales ---> Rutaceae (suku jeruk-jerukan) ---> jeruk

                                ---> Rosales ---> Rosaceae (suku mawar-mawaran) ---> apel, mawar

                                ---> Myrtales ---> Myrtaceae (suku jambu-jambuan) ---> jambu


5. Ordo


Contoh:

1. Kelas Aves dibagi menjadi beberapa ordo:

           Ordo                     Familia                  Contoh


  1. Galliformes      ---> Gallidae       ---> ayam

  2. Casuariformes  ---> Casuaridae  ---> kasuari

  3. Columbiformes ---> Columbidae ---> merpati

  4. Passerieformes  ---> Passeridae  ---> beo, kenari, gelatik

  5. Psitaciformes    ---> Psitaccidae  ---> nuri dan parkit

  6. Falconiformes   ---> Falconidae  ---> elang dan rajawali

2. Kelas Mamalia dibagi menjadi beberapa ordo:

  1. Primata      : manusia, kera, gorila, orang utan

  2. Carnivora   : kucing, anjing, harimau

  3. Marsupialia : kanguru, anoa

  4. Rodentia     : tikus, hamster

6. Familia

Contoh familia ada di atas.


7. Genus

Merupakan nama pertama, penulisan huruf awal dengan huruf kapital.


8. Species

Terdiri dari dua nama/binomial nomenklatur/tata nama ganda

Contoh:


  • Manusia: Homo sapiens atau Homo sapiens

  • Ayam: Gallus gallus atau Gallus gallus

  • Padi: Oryza sativa atau Oryza sativa

  • Anjing peliharaan: Canis domestica atau Canis domestica

  • Melinjo: Gnetum gnemon atau Gnetum gnemon

Jika ada nama ketiga, merupakan nama varietas/ras. Huruf awal ditulis dengan huruf kecil, tulisannya dicetak miring atau garis bawah terputus. Nama ketiga merupakan subspecies, jika ada 3 kata disebut trinomial nomenklatur.

Contoh:


  • Padi hutan: Oryza sativa glutenous atau Oryza sativa glutenous